Saturday, February 26, 2011

Ibu

Hari ini...ya hari ini, sebuah tamparan keras baru saja kuterima. Akan lebih mudah kuterima kalau itu sebuah tamparan yang memerahkan pipi dan menyakitkan kulit wajahku. Sungguh sakit harus kuterima namun bukanlah di kulit, melainkan di hati. Tetap lebih mudah apabila itu hanya dari seorang yang kau anggap pasangan yang akan menemani hidupmu selamanya. Namun bukan...

Hari ini, tiba-tiba saja hilang rasa ku untuk menikmati indahnya melepas minggu. Seperti pada biasanya aku menikmati meninggalkan rutinitas hidup, sekedar untuk berpaling dari realita dan menikmati asyiknya masa muda. Rasanya ingin aku melupakan permasalahan ini dan kembali bercanda dengan teman teman, seperti pada biasanya aku melepas permasalahan yang terjadi dalam rutinitas hidup. Namun kembali rasa muak muncul dan aku kembali memikirkannya. Ini bukan seperti biasanya...

Tidak seperti biasanya, aku yang selalu mempunyai formula atau nasihat buat permasalahan yang ku hadapai, atau bahkan permasalahan² mereka yang mau menceritakannya padaku. Tidak jarang aku merasa permasalahan mereka akan mudah terselesaikan oleh nasihat ku. Tapi tidak untuk yang ini...aku sungguh bingung.


Dia seorang yang aku hormati, tidak ada rasanya sedetikpun dalam otakku, untuk memikirkan sesuatu yang jahat padanya. Dia hanya ada satu dalam hidup ku dan tidak mungkin dapat tergantikan, rasa-rasanya mustahil bisa aku untuk melukai nya.

Namun dalam perjalanan hidup kita, memang kadang kita tidak bisa sejalan dengan apa yang inginkan oleh nya. Aku sadar aku punya ego akan cita² ku, aku punya keinginan yang pasti berbeda dengan keinginannya, aku punya kepentingan yang berbeda, aku masih ingin mencoba, aku masih ingin bebas.

Aku pun sama dengan dirinya, hanya seorang manusia yang kadang lupa/meremehkan. Aku tau ini klise. Aku hanya mencari alasan, bukan...lebih tepat pembenaran atas kesalahan yang sudah terlanjur aku lakukan. Apakah aku sengaja? TIDAK, apakah aku tak perduli? TIDAK, apakah aku merasa dirinya sudah tak penting lagi dihidupku? TIDAK. lalu dimana letak kesalahan ku???

Terkadang cita² atau keinginan seorang ibu, dan cita² atau keinginan seorang anak berbeda. Terkadang cita² nya hanya sebatas perhatian dari anaknya, namun si anak menginginkan lebih, cita² yang tinggi membutuhkan dedikasi dan pengorbanan yang sering membuat seseorang melupakan/meremehkan hal² kecil.

Sungguh bisa dimengerti, semakin berumur semakin kita sendiri, semakin sulit rasanya menjalani hidup sendiri, semakin tak jelas apa yang ingin kita capai. Terkadang keinginan kita akan semakin simple, karena kita tahu berharap terlalu besar hanya menambah kesedihan apabila tidak tercapai. Tapi harapan itu akan tetap ada dan terus dimimpikan untuk tercapai.

Aku tidak menyalahkan dirimu, memperlakukan aku seperti itu. Malah aku bersyukur hanya sebatas kata yang tajam yang kau keluarkan, aku harap tidak lebih dari itu. Aku berusaha mengerti kesulitan yang kau hadapi, walau selalu kau pendam dan berharap anak² mu sadar dengan sendirinya. Namun percayalah anakmu belajar. Terus terang sangat dalam dan membekas di hati, tapi aku harap terus berbekas sehingga tidak akan terlupakan oleh anakmu di lain waktu.

Pelajaran yang dapat kupetik, ku yakin suatu saat nanti, disaat waktuku tiba untuk memiliki tanggung jawab seperti dirimu, aku akan lebih baik untuk mengerti diriku, anakku, dan lainnya. Bahwa aku harus membuang semua pikiran² negatif yang ada pada diriku apabila aku berada di posisimu saat ini, bahwa tidak ada seorang anak yang di didik baik akan sengaja berbuat menyakiti orang tua nya. Mereka hanya terkadang lupa atau terlalu asyik dengan dunia nya demi aku juga. Mereka juga punya kesibukan. Walaupun itu SAH sebagai seorang yang memberi makan dan membesarkan anaknya, tapi sungguh dalam sayatan yang kau buat di hati si anak nantinya. Sangat dalam...

Ku belajar, bahwa mendapatkan apa yang diinginkan tanpa harus mengatakan adalah suatu kejutan yang sangat besar dalam hidup, apalagi dari seseorang yang kau anggap jagoan terhebat dalam hidupmu. Namun memang ada kalanya hidup tidak seindah itu, ada kalanya harus diucapkan secara blak-blak an dihadapan mereka, sepertinya akan lebih fair dan berharap mereka mengerti kesulitan mu dan mau membantu mu. Memang tidak seindah cerita di sinetron tapi akan membuat hidup mu akan lebih mudah.

Akan kutanamkan, bahwa sekecil apapun apresiasi dari anakmu adalah hadiah terbesar yang harus kau syukuri, hingga sampai saat ini kau masih bisa mendapatkannya. Walaupun itu sepertinya dipaksakan, namun percayalah, disaat mereka masih berpikir untuk memaksakan waktunya untuk dirimu, mereka benar² mengusahakannya yang terbaik untuk mu. dan dirimu adalah prioritas.

Kuharap tulisan ini akan mengingatkan diriku nanti dikala aku mengalami hal yang sama dengan anakku. Bahwa aku pernah mengalami nya sebagai seorang anak.

I'm really sorry mommy...
I'll always try to remember and aware so it won't happen again next time.

Sorry.

2 comments:

  1. Parents always want the best for their child but sometimes using the wrong way. I know you never meant to hurt her neither did she. Believe Everything gonna be alright. Ciaooo..

    ReplyDelete
  2. yang kuat dan tabah yah gitzjoey.. karna dalam lubuk ati yg terdalam dari seorang ibu yg telah mengandung 9 bulan dan melahirkan ank, dia tdk bermaksud utk melukai hati mu..

    para orang tua hanya ingin ank2nya mendapatkan yang terbaik saja.. walaupun cara2 mereka bs melukai hati dan membuat kita sedih. karna mereka berada di dalam kondisi yang marah, kecewa, kesal ato apa lah sama ank na.. "jujur saja, saya pernah mengalamin hal yg begituh juga.. "

    last but not least, suatu hari nanti qta sbg ank2na akan mengetahui makna dan arti dari smua perilaku yg ga enak dan kata2 pedas yg diberikan orang tua.

    cheers!

    ReplyDelete