Showing posts with label Stock Analysis Theory. Show all posts
Showing posts with label Stock Analysis Theory. Show all posts

Tuesday, May 13, 2008

Psar Drop Predictions

Sewaktu saya mempost mengenai bagaimana mencari duren jatuh alias Psar Cross. Ada beberapa pertanyaan yang menggelitik saya untuk di gali lebih dalam salah satunya adalah, seperti yang sudah banyak kita ketahui kalau Psar adalah salah satu indicator yang paling telat daripada indicator lainnya, Jadi beberapa orang menganggap saat Psar Cross, disaat itulah artinya seseorang sudah kehilangan moment untuk masuk/beli. Ide nya adalah memprediksi emiten mana yang memiliki kemungkinan terbesar akan cross psar nya ke bawah sehingga kita tidak ketinggalan kereta Photobucket


Perlu ditekankan disini adalah, rumus ini bukan suatu alat untuk menentukan beli/jual, namun hanyalah salah satu alat bantu untuk mempermudah dalam proses pencarian emiten yang sesuai dengan kehendak anda. USE AT YOUR OWN RISK

Rumus :
A. CLOSE
B. SAR(0.02, 0.20)
C. Mov(C,60,S)
D. CLOSE / SAR(0.02, 0.20)
Filter. colB > colA AND colD >= 0.95

cara memasukan rumus, liat di sini

Ide dari rumus ini adalah, pertama memfilter semua emiten yang kondisi Psar masih diatas candlestick dengan membandingkan value close dengan Psar value nya, kemudian dari setiap emiten tersebut, dicari selisih antara value close dan Psar yang paling mendekati satu sama lain, kenapa begitu? karena berdasarkan teori Psar, pada saat harga closing mendekati nilai psar (bila di chart terlihat dengan titik psar mulai mendekati candlestick) maka kemungkinan untuk terjadi Cross lebih besar.

Anda pasti bertanya...darimana dpt angka 0.95 sebagai acuan diatas? Yah...saya akui itu wangsit ajah Photobucket, jujur saya tidak tau apakah, apabila nilai Psar sudah mendekati nilai closing hingga 95% kemudian akan membuat Psar akan jatuh ke bawah Photobucket karena tidak sedikit juga emiten yang bahkan Psar masih 80% dari hari harga closing sudah loncat kebawah keesokan harinya Photobucket , jadi rumus ini hanyalah gambaran buat anda untuk melihat bahwa MetaStock sangat membantu anda dalam menentukan keputusan berdasarkan prinsip² teori TA, dan sangat lah terbuka kemungkinan untuk di utak-atik lagi agar lebih efisien dan tepat.

Semoga bermanfaat

Wednesday, April 16, 2008

How To Use The Explorer In MetaStock

Kadang, kita kesulitan dalam mencari emiten-emiten yang menurut indicator sedang bagus, contoh mencari emiten yang sedang Golden Cross (misal: SMA5 memotong SMA 20) atau emiten yang PSAR nya baru saja pindah/cross ke bawah. Akan sangat membuang waktu apabila harus membuka satu-persatu ratusan emiten di IDX. Bagi yang menggunakan MetaStock ada tool yang sangat membantu yaitu The Explorer Photobucket.
Berikut contoh mencari durian jatuh alias PSAR confirm dibawah candlestick
  1. Start MetaStock dan klik icon The Explorer, kemudian pilih New

  2. Beri nama, kemudian isi kolom A -> CLOSE


  3. Pilih kolom B kemudian isi -> SAR(0.02, 0.20)

  4. Pilih kolom C kemudian isi -> MOV(C,60,S)

  5. Pilih kolom Filter kemudian isi -> CROSS(CLOSE,SAR(0.02,0.20), tekan OK

  6. Perhatikan akan ada indicator baru, pilih dan tekan Explore

  7. Pilih Add Securities untuk menambahkan emiten-emiten mana yg ikut di scan, atau
    pilih semua saja kemudian tekan Open

  8. Kemudian akan muncul emiten-emiten yang akan di scan, tekan OK
  9. Tunggu hingga proses scanning selesai, kemudian tekan Reports

  10. Akan muncul sekumpulan nama-nama emiten. Tekan Open Charts untuk mem-validasi hasil nya.

  11. Awas durian jatuh Photobucket.

Ini hanyalah contoh sederhana penggunaan The Explorer, indicator ini masih butuh banyak penyempurnaan namun cukup untuk sebagai gambaran. Masih banyak lagi indicator-indicator lain dan formula-formula lain yang bisa di explore lebih dalam. Berikut contoh untuk mencari Golden Cross

Col A -> Mov(C,5,S)
Col B -> Mov(C,20,S)
Col C -> Ref(CLOSE, -1)
Filter -> ColA = ColB AND ColA > ColC

Selamat mencoba Photobucket

Wednesday, April 02, 2008

Stock Data Compare v1.1

Berangkat dari banyaknya sumber data untuk mengupdate data stock market IDX, dan sering kurang reliable nya data dari BEJ. Semoga dengan dibuatnya program ini bisa (minimal) membantu para traders untuk membandingkan sumber data yang nantinya akan dipakai ;)

Download site
IDIC Members : http://finance.groups.yahoo.com/group/IDIClub/files/
Rapidshare : http://rapidshare.com/files/104726709/StockDataCompare.exe

Sample file : http://rapidshare.com/files/104726817/sample.zip

Limitations
Program ini sangat sederhana sehingga ada bbrp limitasi yang harus diperhatikan, sbb
  1. Hanya dpt menerima file dalam bentuk comma separated (CSV)
  2. Tiap file harus memiliki header di line pertama. Header yang diterima adalah date, ticker, open, high, low, close, volume.
  3. Urutan dari header tersebut TIDAK MUTLAK, artinya boleh saja kolom ticker di kolom awal dan kolom date di posisi ke dua asal nama header tetap sama(case sensitive)
  4. Program ini selalu mengasumsikan bahwa file 1 sebagai tolak ukur sedangkan file 2 adalah yang akan dibandingkan.
  5. Program ini dibuat menggunakan Microsoft .NET Framework versi 2. Pastikan sudah terinstall di PC anda, atau download di sini
How To Use
Contoh disini saya menggunakan 2 file dari sumber yang berbeda, juga format yang berbeda. File 1 belum ada header(file1.txt) dan file 2 sudah ada header(file2.txt). Langkah nya adalah sbb :
  1. Tambahkan header terlebih dahulu di file1.txt. bisa dengan text editor/notepad, sesuai dengan urutan kolom yang ada.
  2. Jalankan StockDataCompare dan pilih File -> Upload Data, tekan tombol no 1 kemudian pilih file1 begitu pula no 2. Kemudian tekan tombol Upload (3).
  3. Tunggu sebentar, dan voila Photobucket Data siap untuk dianalisa.
  4. Silahkan Explore sendiri untuk fungsi-fungsi tambahan di menu View Photobucket
  5. Program ini juga dapat di jalankan di command prompt dengan 3 parameter yaitu file1, file2, dan resultfilename Photobucket
Next
Apabila ada masalah atau masukan dalam menggunakan program ini, feel free to contact me Photobucket

Error
Apabila anda mengalami error spt dibawah ini

Berarti komputer anda belum terinstall .NET Framework. gunakan link dibawah ini untuk mendownload dan install terlebih dahulu agar program dpt berjalan.

Download Link : Microsoft .NET Framework 2.0 Runtime

Friday, March 21, 2008

Belajar membuat Vier Magic Boxes [INCO]

Beberapa waktu yang lalu, pa Vier memperkenalkan teori baru mengenai Magic Boxes. Pada saat itu posisi saya sudah di Manila, terpaksa saya hanya bisa berusaha untuk belajar memahami nya sendiri, beberapa pertanyaan pernah dikonfirmasi ke pa Vier secara langsung lewat forum dan sudah dijawab. Saat ini saya coba untuk menunjukan beberapa tips membuat Magic Box tersebut, sudah pasti ini sesuai pemahaman yang saya dapat...yang mana masih jauh dari sempurna.

Saya masih ingat sekali, awal nya saya mengenal Magic Box ini dari ibu Anaz yang memberikan copy presentasi dari pa Vier, awalnya saya 100% tidak mengerti maksudnya. Namun saya menyakinkan diri untuk membuat, sebab untuk mengetahui apakah kita salah atau benar adalah dengan "Mencoba" nya terlebih dahulu.

Membuat Box Di MetaStock
Apabila anda menggunakan MetaStock 10.0 EOD di bagian panel terdapat template box yang dapat digunakan untuk membuat Magic Box. Atau gunakan menubar MetaStock dengan mengklik Insert -> Rectangle


Menentukan Box Awal
Adalah hal yang pertama yang menjadi penghalang, apalagi apabila kita tidak punya teori nya. Setelah bertanya-tanya dan mencoba, beberapa hal penting yg dapat saya ambil mengenai membuat box awal :
  1. Pastikan candlestick tidak sedang dalam masa konsolidasi, mungkin ini agar kita dpt lebih mudah dalam menentukan tinggi dari box awal.
  2. Mulai membuat box minimal dari data 3 bulan kebelakang.
  3. Pada saat membuat box, Lebar box adalah untuk kurun waktu kurang lebih 15 sampai 16 hari.
Seperti di gambar perhatikan box 1, saya menggunakan data tgl 16/08/2007 sebagai dasar dari box awal dan panjang box sepertinya terlalu lebar Photobucket (menggunakan 20 hari candlestick), dan tgl 09/07/2007 sebagai pembatas tinggi dari box awal. Voila box awal anda sudah terbuat Photobucket.

Menentukan Box Selanjutnya
Selanjutnya dalam menentukan box selanjutnya adalah, dari box 1 cari (kira² saja) bagian tengah dari box tersebut, kemudian copy box 1 dan paste disebelah box 1. Taruh dasar box ke 2 di tengah box 1, untuk menandakan emiten tersebut mengalami uptrend, dari 2 box sebenarnya sudah dapat terlihat bagaimana pergerakan emiten tersebut, pengalaman saya untuk menggambar box-box selanjutnya sangatlah mudah apabila box pertama sudah dibuat Photobucket.

Tips untuk mempermudah dalam membuat box selanjutnya, biasanya kita kesulitan untuk membuat box selanjutnya karena pada saat di copy-paste berubah bentuk/panjang-lebar nya. Gunakan cara dengan memilih rectangle terlebih dahulu, kemudian tekan tombol Ctrl dan tahan, perhatikan di cursor mouse akan ada tanda tambah (+) kemudian drag/geser kekanan/kekiri mouse dan kemudian lepas tombol Ctrl. Maka akan terbentuk rectangle baru yang sama persis dengan sebelum nya.

Memberi Tanda Warna
Seharusnya ada 3 warna box setelah box pertama, yaitu Biru (Uptrend), Merah (Downtrend), dan Kuning (konsolidasi). Apabila anda perhatikan box 6 dan 8 dapat dikatakan inco memasuki masa konsolidasi (box seharusnya berwarna kuning), setelah masa uptrend (box 3,4,5).

Boleh dikatakan, Vier Magic Box ini benar-benar "MAGIC". Sungguh saya juga takjub saat melihat hasil box² yang terbentuk, saya mengalami pada saat candlestick berada di penghujung box 8, saya sudah dpt memastikan sepertinya inco tidak dapat memasukin box 9, dan akan melanjutkan konsolidasi ataupun downtrend, dan ternyata benar masuk ke box 10 dan terus menjauh dari atap box 10. Kemudian saat candlestick berada di box 12 dan bermain di atap box tersebut, saya merasa geram sekali karena sepertinya tidak ada power yang berarti untuk menembus box 12 Photobucket sampai di penghujung box 12 kembali saya sebenarnya sudah lemas dan sudah memastikan akan terjadi konsolidasi/downtrend untuk saham ini.


Masih ada beberapa kegunaan² lain dari Magic Box ini, namun terus terang masih saya mencari dan sebenarnya darimana asal indicator ini (karena di internet tidak ada data-data mengenai indicator yang namanya Magic Box).

Semoga Bermanfaat.

Sunday, February 24, 2008

4P - Parabolic SAR

Parabolic SAR adalah salah satu indicator dalam 4P yang disarankan oleh Pak Vier. SAR disini adalah singkatan dari "Stop And Reversal", indicator ini dapat dikatakan merupakan indicator yang paling "terlambat" dalam memberikan signal, namun keterlambatan tersebut memberikan signal yang kuat apakah saham tersebut akan naik ataupun turun. Formula/rumusan untuk menciptakan Parabolic SAR dapat dikatakan komplek namun sangat mudah untuk menginterpretasikan indicator ini. Pada dasarnya indicator Parabolic SAR terdiri dari sekumpulan titik-titik yang disebut dengan "Trailing Stop". Pada saat trailing stop diatas harga suatu emiten dapat dikatakan emiten tersebut sedang mengalami penurunan, dan sebaliknya apabila trailing stop berada dibawah harga suatu emiten berarti emiten tersebut sedang mengalami kenaikan. Semakin menyempitnya jarak antara harga dengan trailing stop mengindikasikan kemungkinan besar perpindahan indicator baik dari atas ke bawah maupun dari bawah ke atas.


Dari gambar diatas dapat diliat harga mengalami kenaikan pada saat titik trailing stop berada dibawah harga, dan mulai berbalik arah pada saat titik mulai menyempit mendekati harga.

Wednesday, February 06, 2008

Market Interpretation

Identify Market Interpretation Using Price, Volume, and Open Interest



Open Interest : Ketertarikan pasar (cmiiw)

Disadur : vierjamal.blogspot.com

Check List for Chartist

Complete this checklist before you go to the floor
  • 4P - Bollinger Band
  • 4P - Parabolic SAR
  • 4P - MACD
  • 4P - Volume
  • Moving Average (20,30,60)
  • Chart Pattern
  • Candlesticks
  • 4 Siklus

Monday, February 04, 2008

4P - Bollinger Band

Bollinger Band (BB) adalah salah satu indicator yang paling populer dalam Technical Analysis. BB terdiri dari moving average dan standard deviasi. Moving average adalah garis yang terletak di tengah BB sedangkan standard deviasi nya terbagi jadi 2 yaitu upper band dan lower band. Berikut penjelasan mengenai tiap² bagian :
  1. Moving Average : Adalah garis ditengah indicator yang menunjukan pergerakan rata saham tersebut, biasa nya menggunakan metode Simple Moving Average periode 20 hari (SMA20)
  2. Upper Band : Adalah garis yang dibuat dengan menambahkan 2 standard deviasi diatas moving average
  3. Lower Band : Adalah garis yang dibuat dengan mengurasi 2 standard deviasi diatas moving average
Pada dasarnya penggunaan indicator ini adalah dengan melihat bahwa pergerakan harga haruslah diantara BB, pada saat harga sudah melebihi/melampaui bibir atas maupun bibir bawah dari BB, maka harga akan "cenderung" dibawa untuk kembali ke garis tengah (Moving Average)
Bollinger Band Indicator

Dari contoh diatas dapat disimpulkan :

Buy Signal adalah saat harga sudah mencapai/dibaw
ah lower band
Sell Signal adalah saat harga sudah mencapai/diatas upper band

untuk pemain yg konservatif lebih memilih saat harga mencapai upper/lower band sebagai signal dibandingkan menunggu sampai melewati garis tersebut.

Bollinger Band Breakouts

Breakouts terjadi setelah periode consolidation, ketika harga mendekati bibir BB. Untuk menentukan breakouts akan lebih mudah bila menggunakan indicator tambahan seperti indicator Support & Resistance.
Buy Signal : Saat resistance line dilewatin dan mulai menyentuh bibir atas BB
Sell Signal : Saat support line dilewatin dan mulai menyentuh bibir bawah BB


Bollinger Band
As Trend Indicator

Bollinger Band juga dapat digunakan untuk menentukan arah dan seberapa kuat kecenderungan trend tersebut
Contoh saham CPIN cenderung bergerak diantara upper band dan SMA. Selain itu SMA digunakan layaknya level support bagi saham tersebut. Begitu pula sebaliknya.

Kontraksi & Volatilitas

Kontraksi (lebar/sempitnya) upper band dengan lower band disebabkan oleh volitilitas dari saham tersebut, semakin volatile maka BB akan cenderung melebar dan sebaliknya akan menyempit apabila volitilitas mulai berkurang.

Double Bottom Buy / Double Top Sell

Double Bottom Buy : Terjadi saat harga menekan lower band namun tidak sampai menembus bibir BB bawah, merupakan signal buy. Signal ini menjadi kurang valid apabila harga menembus hingga dilbawah bibir BB

Double Top Sell : Terjadi saat harga menyentuh upper band namun tidak sampai melampaui bibir BB atas, merupakan signal sell.
Signal ini menjadi kurang valid apabila harga melampaui hingga dilbawah bibir BB

Walaupun Bollinger Band dapat membantu memberikan signal buy/sell, BB tidak di-design untuk menentukan arah pergerakan suatu saham. 2 fungsi utama BB adalah
  1. Untuk menunjukan periode dengan volitilitas tinggi atau rendah
  2. Untuk menunjukan periode dimana harga sudah mendekati titik tertinggi/terendah dan cenderung labil
Sekali lagi buy/sell signal tidak tergantung pada apakah harga sudah mencapai bibir BB atas maupun bawah, ada kala nya suatu saham tetap naik walaupun sudah melebihi bibir atas BB

update : 28 feb 2008 - vierjamal.blogspot.com

Bollinger Band & SMA21

Apabila pasar sedang bullish maka Bollinger Band atas akan menjauh dari SMA 21 hari dan bila pasar sedang bearish maka bollinger band atas cenderung mendekati SMA 21 hari. Deviasi antara Bolinger Band atas dan bawah terbentuk karena adanya perubahan harga dan volume dan setiap trader harus memperhatikan bollinger band karena hal ini sangat mendasar sebelum membuat analisa teknis. Pada saat melihat chart pertama kali maka anda harus melihat apakah saat ini pergerakan harga diatas SMA21 ataukah dibawah SMA21 karena secara teknis ini sangat penting sekali dalam menentukan strategi anda dalam transaksi, apakah chopy trade, short ataukah long swing trade.


Disadur dari :
OnlineTradingConcepts.com
Vierjamal.blogspot.com
StockCharts.com