Monday, February 04, 2008

4P - Bollinger Band

Bollinger Band (BB) adalah salah satu indicator yang paling populer dalam Technical Analysis. BB terdiri dari moving average dan standard deviasi. Moving average adalah garis yang terletak di tengah BB sedangkan standard deviasi nya terbagi jadi 2 yaitu upper band dan lower band. Berikut penjelasan mengenai tiap² bagian :
  1. Moving Average : Adalah garis ditengah indicator yang menunjukan pergerakan rata saham tersebut, biasa nya menggunakan metode Simple Moving Average periode 20 hari (SMA20)
  2. Upper Band : Adalah garis yang dibuat dengan menambahkan 2 standard deviasi diatas moving average
  3. Lower Band : Adalah garis yang dibuat dengan mengurasi 2 standard deviasi diatas moving average
Pada dasarnya penggunaan indicator ini adalah dengan melihat bahwa pergerakan harga haruslah diantara BB, pada saat harga sudah melebihi/melampaui bibir atas maupun bibir bawah dari BB, maka harga akan "cenderung" dibawa untuk kembali ke garis tengah (Moving Average)
Bollinger Band Indicator

Dari contoh diatas dapat disimpulkan :

Buy Signal adalah saat harga sudah mencapai/dibaw
ah lower band
Sell Signal adalah saat harga sudah mencapai/diatas upper band

untuk pemain yg konservatif lebih memilih saat harga mencapai upper/lower band sebagai signal dibandingkan menunggu sampai melewati garis tersebut.

Bollinger Band Breakouts

Breakouts terjadi setelah periode consolidation, ketika harga mendekati bibir BB. Untuk menentukan breakouts akan lebih mudah bila menggunakan indicator tambahan seperti indicator Support & Resistance.
Buy Signal : Saat resistance line dilewatin dan mulai menyentuh bibir atas BB
Sell Signal : Saat support line dilewatin dan mulai menyentuh bibir bawah BB


Bollinger Band
As Trend Indicator

Bollinger Band juga dapat digunakan untuk menentukan arah dan seberapa kuat kecenderungan trend tersebut
Contoh saham CPIN cenderung bergerak diantara upper band dan SMA. Selain itu SMA digunakan layaknya level support bagi saham tersebut. Begitu pula sebaliknya.

Kontraksi & Volatilitas

Kontraksi (lebar/sempitnya) upper band dengan lower band disebabkan oleh volitilitas dari saham tersebut, semakin volatile maka BB akan cenderung melebar dan sebaliknya akan menyempit apabila volitilitas mulai berkurang.

Double Bottom Buy / Double Top Sell

Double Bottom Buy : Terjadi saat harga menekan lower band namun tidak sampai menembus bibir BB bawah, merupakan signal buy. Signal ini menjadi kurang valid apabila harga menembus hingga dilbawah bibir BB

Double Top Sell : Terjadi saat harga menyentuh upper band namun tidak sampai melampaui bibir BB atas, merupakan signal sell.
Signal ini menjadi kurang valid apabila harga melampaui hingga dilbawah bibir BB

Walaupun Bollinger Band dapat membantu memberikan signal buy/sell, BB tidak di-design untuk menentukan arah pergerakan suatu saham. 2 fungsi utama BB adalah
  1. Untuk menunjukan periode dengan volitilitas tinggi atau rendah
  2. Untuk menunjukan periode dimana harga sudah mendekati titik tertinggi/terendah dan cenderung labil
Sekali lagi buy/sell signal tidak tergantung pada apakah harga sudah mencapai bibir BB atas maupun bawah, ada kala nya suatu saham tetap naik walaupun sudah melebihi bibir atas BB

update : 28 feb 2008 - vierjamal.blogspot.com

Bollinger Band & SMA21

Apabila pasar sedang bullish maka Bollinger Band atas akan menjauh dari SMA 21 hari dan bila pasar sedang bearish maka bollinger band atas cenderung mendekati SMA 21 hari. Deviasi antara Bolinger Band atas dan bawah terbentuk karena adanya perubahan harga dan volume dan setiap trader harus memperhatikan bollinger band karena hal ini sangat mendasar sebelum membuat analisa teknis. Pada saat melihat chart pertama kali maka anda harus melihat apakah saat ini pergerakan harga diatas SMA21 ataukah dibawah SMA21 karena secara teknis ini sangat penting sekali dalam menentukan strategi anda dalam transaksi, apakah chopy trade, short ataukah long swing trade.


Disadur dari :
OnlineTradingConcepts.com
Vierjamal.blogspot.com
StockCharts.com

No comments:

Post a Comment